Selasa, Juni 30, 2009

Tempayan Retak

Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan satunya lagi tidak.

Tempayan yang utuh selalu dapat membawa air penuh, walaupun melewati perjalanan yang panjang dari mata air ke rumah majikannya. Tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

Hal ini terjadi setiap hari selama dua tahun. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan utuh
merasa bangga akan prestasinya karena dapat menunaikan tugas dengan sempurna. Di pihak lain, si tempayan retak merasa malu sekali akan ketidaksempurnaanya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya ia dapat berikan.

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak berkata kepada si tukang air, “Saya sungguh malu kepada diri saya sendiri dan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya”. “Mengapa?” tanya si tukang air,”mengapa kamu merasa malu ?””Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa. Adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuat mu rugi.”

Si tukang air merasa kasihan kepada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia menjawab,” Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.” Tuhan sanggup memakai kelemahan kita untuk maksud yang indah.

Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali merasa sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor dan kembali tempayan retak itu meminta maaf kepada si tukang air atas kegagalannya. Si tukang air berkata kepada tempayan itu, “Apakah kamu tidak memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu ? tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan lain yang tidak retak itu ?” Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini, aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk dapat menghias meja majikan kita. Tanpa adanya kamu , majikan kita tidak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang.”

Setiap orang memiliki kekurangan, cacat dan kelemahan sendiri. Kita semua adalah tempayan retak, namun jika kita mau, Allah akan membantu kita untuk memanfaatkan kekurangan dan menjadikan sesuatu yang bermanfaat untuk diri kita maupun orang lain.

Manfaatkan kelebihan yang diberikanNYa di jalan yg di ridhoiNYA semaximal mungkin untuk mengimbangi kekurangan kita. Allah akan menggunakan kekurangan kita untuk maksud tertentu. Hanya Allah yang tau, semua itu ada hikmahnya. Dimata Allah yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma, Jangan takut akan kekurangan kita.

Kenalilah kelemahan kita dan kita dapat menjadi sarana keindahan Allah . Ketahuilah dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita. Mohonlah pada Allah untuk menguatkan punggung kita dalam menghadapi ujian2 NYA. Kekuatan do'a, amal dan usaha mengiringi setiap langkah kita Insya Allah.

Selanjutnya... »»

Minggu, Juni 28, 2009

Jadikanlah hidupmu seperti air,,,,

Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada sahabatnya : "Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak". Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.



Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.

Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini. Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"

Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap.
Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.

Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan.
Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.

Selanjutnya... »»

Jumat, Juni 26, 2009

Kadang-kadang Bodoh itu bisa buat kita tersenyum lho...

Ini bagus , memang kadang2 kita disekolahin tinggi2 malah bikin kita jadi mikir yang susah2, padahal penyelesaiannya bisa jadi sangat mudah, naif, dan terkadang agak bodoh. Heheheh........


Efisiensi adalah suatu hal yang penting di dalam dunia manajemen. Sebagai seorang anggota tim yang baik, kita memiliki tanggung jawab bukan hanya dalam membawa tim kita mencapai tujuan bersama, tetapi juga tanggung jawab dalam mencari cara terbaik untuk memecahkan setiap masalah yang terjadi. Tetapi seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit.

Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini:

1. Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong. Dengan ! segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong.
Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir ten! tang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda . Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri
yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.

2.Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka
tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar.
Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi
nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai
dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius.
Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ?.Mereka menggunakan pensil!.

3. Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu
tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve.
Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang.
Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani.
Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu
hal, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu".
Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatian! nya dari pekerjaan"menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift".

Selanjutnya... »»

Rabu, Juni 24, 2009

Kisah Haru Seorang Siswi Palestina!

Infopalestina-Al Sahl Lish Shahafah Wal I’lam: Ini adalah kisah tentang seorang siswi di sebuah sekolah putri di Palestina. Hari itu dewan sekolah berkumpul seperti biasanya. Di antara keputusan dan rekomendasi yang dikeluarkan dewan dalam pertemuan ini adalah pemeriksaan mendadak bagi siswi di dalam aula.

Dan benar, dibentuklah tim khusus untuk melakukan pemeriksaan dan mulai bekerja. Sudah barang tentu, pemeriksaan dilakukan terhadap segala hal yang dilarang masuk di lingkungan sekolah seperti hand phone berkamera, foto-foto, gambar-gambar dan surat-surat cinta serta yang lainnya.

Keamanan saat itu nampak normal dan stabil, kondisinya sangat tenang. Para siswi menerima perintah ini dengan senang hati. Mulailah tim pemeriksa menjelajah semua ruangan dan aula dengan penuh percaya diri. Keluar dari satu ruangan masuk ke ruangan lainnya. Membuka tas-tas para siswi di depan mereka. Semua tas kosong kecuali berisi buku-buku, pena dan peralatan kebutuhan kuliah lainnya. Hingga akhirnya pemeriksaan selesai di seluruh ruangan kecuali satu ruangan. Di situlah bermula kejadian. Apakah sebenarnya yang terjadi ???

Tim pemeriksa masuk ke ruangan ini dengan penuh percaya seperti biasanya. Tim meminta izin kepada para siswi untuk memeriksa tas-tas mereka. Dimulailah pemeriksaan.

Saat itu di ujung ruangan ada seorang siswi yang tengah duduk. Dia memandang kepada tim pemeriksa dengan pandangan terpecah dan mata nanar, sedang tangannya memegang erat tasnya. Pandangannya semakin tajam setiap giliran pemeriksaan semakin dekat pada dirinya. Tahukah anda, apakah yang dia sembunyikan di dalam tasnya ???

Beberapa saat kemudian tim pemeriksa memeriksa siswi yang ada di depannya. Dia pun memegang sangat erat tasnya. Seakan dia mengatakan, demi Allah mereka tidak akan membuka tas saya. Dan tiba lah giliran pemeriksaan pada dirinya. Dimulailah pemeriksaan.

Tolong buka tasnya anakku, kata seorang guru anggota tim pemeriksa. Siswi itu tidak langsung membuka tasnya. Dia melihat wanita yang ada di depannya dalam diam sambil mendekap tas ke dadanya. Barikan tasmu, wahai anakku, kata pemeriksa itu dengan lembut. Namun tiba-tiba dia berteriak keras: tidak … tidak … tidak …

Teriakan itu memancing para pemeriksa lainnya dan merekapun berkumpul di sekitar siswi tersebut. Terjadilah debat sengit: berikan … tidak … berikan … tidak …

Adakah rahasia yang dia sembunyikan??? Dan apa yang sebenarnya terjadi???

Maka terjadilah adegan pertarungan tangan untuk memperebutkan tas yang masih tetap berada dalam blockade pemiliknya. Para siswi pun terhenyak dan semua mata terbelalak. Seorang dosen wanita berdiri dan tangannya diletakan di mulutnya. Ruangan tiba-tiba sunyi. Semua terdiam. Ya Ilahi, apakah sebenarnya yang ada di dalam tas tersebut. Apakah benar bahwa si Fulanah (siswi) tersebut ….

Setelah dilakukan musyawarah akhirnya tim pemeriksa sepakat untuk membawa sang siswi dan tasnya ke kantor, guna melanjutkan pemeriksaan yang barang kali membutuhkan waktu lama …

Siswi tadi masuk kantor sedang air matanya bercucuran bagai hujan. Matanya memandang ke arah semua yang hadir di ruangan itu dengan tatapan penuh benci dan marah. Karena mereka akan mengungkap rahasia dirinya di hadapan orang banyak. Ketua tim pemeriksa memerintahkannya duduk dan menenangkan situasi. Dia pun mulai tenang. Dan kepala sekolah pun bertanya, apa yang kau sembunyikan di dalam tas wahai anakku …?

Di sini, dalam saat-saat yang pahit dan sulit, dia membuka tasnya. Ya Ilahi, apakah gerangan yang ada di dalamnya??? Bukan. Bukan. Tidak ada sesuatu pun yang dilarang ada di dalam tasnya. Tidak ada benda-benda haram, hand phone berkamera, gambar dan foto-foto atau surat cinta. Demi Allah, tidak ada apa-apa di dalamnya kecuali sisa makanan (roti). Ya, itulah yang ada di dalam tasnya.

Setelah ditanya tentang sisa makanan yang ada di dalam tasnya, dia menjawab, setelah menarik nafas panjang.

“Ini adalah sisa-sisa roti makan pagi para siswi, yang masih tersisa separoh atau seperempatnya di dalam bungkusnya. Kemudian saya kumpulkan dan saya makan sebagiannya. Sisanya saya bawa pulung untuk keluarga saya di rumah …Ya, untuk ibu dan saudara-saudara saya di rumah. Agar mereka memiliki sesuatu yang bisa disantap untuk makan siang dan makan malam. Kami adalah keluarga miskin, tidak memiliki siapa-siapa. Kami bukan siapa-siapa dan memang tidak ada yang bertanya tentang kami. Alasan saya untuk tidak membuka tas, agar saya tidak malu di hadapan teman-teman di ruangan tadi.”

Tiba-tiba suara tangis meledak ruangan tersebu. Mata semua yang hadir bercucuran air mata sebagai tanda penyesalan atas perlakukan buruk pada siswi tersebut.

Ini adalah satu dari sekian banyak peristiwa kemanusiaan yang memilukan di Palestina. Dan sangat mungkin juga terjadi di sekitar kehidupan kita. Kita tidak tahu, barang kali selama ini kita tidak peduli dengan mereka. Doa dan uluran tangan kita, setidaknya bisa sedikit meringankan penderitaan mereka. Khususnya saudara-saudara kita di Palestina yang hingga kini terus dilanda tragedi kemanusiaan akibat penjajahan Zionis Israel

Selanjutnya... »»

Minggu, Juni 21, 2009

Tips Menjaga Mata Dari Bahaya Radiasi Monitor Komputer

Bekerja ato onlen kaskus terlalu lama di depan layar monitor tetap saja dapat mempengaruhi kesehatan, seperti mata lelah, nyeri punggung, bahu dan leher. Berikut beberapa tips mengatasi kelelahan dan ketegangan mata di saat bekerja di depan monitor.



1. Coba pasang filter pada monitor komputer anda. filter ini berfungsi untuk menahan radiasi agar tidak sampai ke mata.

2. Pilihlah monitor yang berbentuk LCD/Plasma. karena monitor ini dipercaya lebih baik daripada monitor yang model lama. Jika anda punya cukup uang, bisa membeli VGA yang bagus agar warna monitor tidak melelahkan mata.

3. Jagalah jarak mata anda dengan monitor komputer. idealnya jarak mata ke komputer adalah 30 cm. Jangan biasakan menggantung monitor di leher Anda karena selain akan menimbulkan kelelahan pada leher, juga akan mengganggu pekerjaan Anda

4. Taruhlah monitor sejajar dengan mata anda. jangan terlalu rendah dan jangan terlalu tinggi.usahakan saat anda melihat komputer rasanya enak dan nyaman

5. Atur warna pada layar monitor sehingga enak dipandang mata.jangan terlalu terang karena dapat menyebabkan mata anda menjadi silau.juga jangan terlalu gelap,karena akan menyebabkan mata anda bekerja terlalu keras sehingga membuat mata menjadi cepat kering.

6. Atur screen refresh rate menjadi 75 htz..caranya jika anda pakai windows XP klik kanan pada desktop-properties-setting-advanced-monitor-lihat kolom screen refresh rate. atur menjadi 75 htz.

7. Sesering mungkin kedipkan mata.karena dengan kita mengedipkan mata,akan merangsang kelenjar airmata untuk mengeluarkan air mata yang berfungsi membuat mata menjadi basah dan lembab.jika anda jarang mengedipkan mata,maka mata akan menjadi kering.jika dipaksakan terus mata akan menjadi sakit dan akhirnya memerah.bila perlu anda bisa membeli obat tetes mata untuk membuat mata selalu dalam keadaan basah. Sering sering mengedipkan mata untuk menjaga kelembaban mata, dan jangan sekali sekali menggunakan pelembab kulit untuk melembabkan mata Anda.

8. Perhatikan cahaya disekitar ruangan tempat anda menggunakan komputer.usahakan ruangan cukup pasokan cahaya.jangan menggunakan komputer di ruangan yang gelap(tidak cukup cahaya).

9. Setelah penggunaan komputer dalam jangka waktu yang lama, istirahatkan mata minimal 15 menit. Tapi ingat istirahat di tempat saja, karena jika membiarkannya terlalu jauh dari jangkauan Anda bisa jadi Anda sulit mencarinya. Anda bisa melihat lihat keluar ruangan untuk menyegarkan mata. usahakan untuk melihat objek yang berwarna hijau seperti pepohonan dan daun daunan. karena menurut para peneliti, warna hijau mampu membuat mata kembali segar. Dan Kata dosen Saya waktu kuliah sebaiknya kaki direndam di air, caranya masukkan air ke dalam ember truz rendam kakinya selama kurang lebih 5 menit.

10. Apabila Anda terbiasa menggunakan lensa kontak, direkomendasikan untuk menggunakan lensa kontak jenis silikon hydrogel. Tapi cukup letakkan ditempat semestinya. Jangan disuntikkan ke mata Anda, karena ini sama sekali berbeda dengan teknik suntik solikin.

11. Perbanyak konsumsi makanan yang menandung vitamin A seperti wortel.juga rajinlah untuk memeriksakan mata ke dokter mata untuk mengetahui adanya gangguan pada mata.jika mata benar benar sudah terasa tidak enak,jangan malu untuk menggunakan kacamata.

12. Apabila merasa mata mulai tidak berfungsi secara normal, coba konsultasikan ke dokter mata, jangan ke dokter kandungan, saya jamin ko' setelah melihat yang bening di DS mata anda tidak akan hamil ko'..

13.Dan ini yang paling penting Jauhkan mata Anda dari jangkauan anak-anak, karena siapa tau tangan usil anak-anak mampir ke mata Anda.

Selanjutnya... »»

Kamis, Juni 18, 2009

Garam, Gelas dan Telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.
Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Pemuda itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.



Pemuda itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak mendengarkan dengan seksama. Beliau lalu mengambil segenggam garam dan segelas air. Dimasukkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduk perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya, "ujar Pak tua itu.
"Asin. Asin sekali, "jawab sang tamu, sambil meludah ke samping.

Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Beliau lalu mengajak sang pemuda ke tepi telaga di dekat tempat tinggal Beliau. Sesampai di tepi telaga, Pak Tua menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga itu.

"Coba, ambil air dari telaga ini dan minumlah." Saat pemuda itu selesai mereguk air itu, Beliau bertanya, "Bagaimana rasanya?"
"Segar," sahut sang pemuda.
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?" tanya Beliau lagi.
"Tidak," jawab si anak muda.

Dengan lembut Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam tadi, tak lebih dan tak kurang. Jumlah garam yang kutaburkan sama, tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda.

Demikian pula kepahitan akan kegagalan yang kita rasakan dalam hidup ini, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

Beliau melanjutkan nasehatnya. "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan. "

Selanjutnya... »»

Selasa, Juni 16, 2009

Kejadian Lucu di Awal Era Komputer

Jim Cartlon, seorang wartawan Wall Street Journal, baru-baru ini mengumpulkan keluhan dari para konsumen komputer Amerika. Dan ternyata keluhan mereka jauh lebih “......” daripada yang kita kira. Berikut petikan keluhan2 konsumen yang super itu :



1. Compaq pernah mempertimbangkan untuk mengubah perintah “Press ANY Key” menjadi “Press ENTER Key” dikarenakan banyaknya telefon yang menanyakan letak tombol “ANY” di keyboard.


2. AST Technical Support menerima laporan konsumen karena kesulitan menggunakan mouse. Saat Techinal Support berkunjung, mereka menemukan mouse tersebut tidak bisa digunakan… karena masih terbungkus rapi di dalam plastiknya. Penggunanya (seorang wanita) takut dengan mouse (tikus) sehingga tidak berani mengeluarkannya dari dalam plastik. Takut diserang mouse komputer?


3. Di tahun 1980-an, ketika disket masih berukuran besar, Teknisi Compaq pernah menerima keluhan seorang konsumen yang disketnya tidak terbaca oleh drive-disk komputer. Setelah diselidiki, ternyata konsumen itu sebelumnya memasukkan disket ke dalam mesin tik dan mengetikkan label yang tertempel di disket itu.


4. Sebuah keluhan lain dari konsumen AST yang mengatakan disket mereka terkena virus yang sulit dibersihkan. Petugas AST meminta orang itu mengirimkan kopi disket yang terinfeksi itu untuk dipelajari. Beberapa hari kemudian, petugas AST menerima foto kopi disket dari konsumen tersebut.


5. Seorang konsumen DELL mengeluhkan kalau dia tidak dapat mengirimkan fax via komputer. Setelah diarahkan selama 40 menit lewat telepon, petugas DELL menemukan kalau konsumen itu mencoba mengefax via komputer dengan cara memegang kertas yang akan di fax di depan monitor, sambil menekan tombol “SEND” di layar.


6. Seorang konsumen DELL lain mengeluh karena keyboard yang digunakannya sudah tidak bisa berfungsi sejak dibersihkan. Ketika ditanya caranya membersihkan keyboard, dia menjelaskan, “Saya mencuci dan menggosok semua bagian keyboard dengan sabun, dan membilasnya dengan air, lalu menjemurnya.”


7. Seorang konsumen DELL marah besar karena tidak bisa menyalakan komputer yang baru dibelinya. “Semua sudah terpasang dengan baik. Tapi setiap kali saya tekan pedal kaki , tidak terjadi apa-apa.” Setelah diselidiki ternyata “pedal kaki” yang dimaksud orang itu adalah : mouse.


8. Seorang lagi konsumen DELL marah besar karena komputer barunya tidak nyala. Dia menjelaskan semua sudah terpasang dengan benar, dan ketika dia menunggu selama 20 menit, tidak terjadi apa-apa pada komputernya. Ketika teknisi DELL menanyakan apakah “power switch” sudah dinyalakan, dia balik bertanya, “Power switch apa?”


9. Berikut adalah tanya-jawab antara petugas Novell NetWire dengan seorang konsumen :
Penelepon : Hallo, dengan Tech Support?
Novell : Ya, bisa dibantu?
Penelepon : Tatakan cangkir di PC saya patah. Apa mungkin saya bisa menggantinya?
Novell : Tatakan cangkir? Apakah itu hadiah saat Anda membeli komputer?
Penelepon : Tidak. Tatakan cangkir ini sudah ada di komputer saya. Dan ketika saya meletakkan gelas saya di atasnya, tatakan itu patah. Yang saya ketahui, di bagian depan tatakan itu ada tulisan “CD-ROM, 16X”.
(Saat itu juga, petugas Novell langsung mematikan
telepon dan tertawa terbahak-bahak…)

Selanjutnya... »»

Minggu, Juni 14, 2009

Hijrah Menuju Kebaikan “The Obvious of Story”

Kisah ini adalah perjalanan hidup seseorang (maaf, penulis menghidden nama ini dengan alasan tertentu), dia berasal dari Kota Tanggerang, terlahir dari keluarga biasa dan tinggal disebuah daerah metropolis, tepatnya di sebuah perumahan (penuilis lupa nama perumahan tersebut) yang kurang menguntungkan untuk melaksanakan kegiatan keagamaan.

Kisah ini –menurutku– penuh kesan dan arti dibalik perjalanan hidupnya. Sederhana ceritanya, tapi ada beberapa hal yang membuatku tergugah, disamping cerita ini adalah kisah nyata, juga cerita ini memiliki kemiripin skenario yang pernah aku lalui dalam lembaran hidupku ini. Berikut ini kisahnya…

Aku (temanku maksudnya) yang tak pernah menoleh untuk pergi dari lembah kegelapan bergelut dalam kemaksiatan, wajah hitam buram karena seringnya tak terkena siraman air wudhu.

Aku merasa akan hidup seperti ini selamanya, menghabiskan waktu dengan bermain dan bersenda gurau, kulewati masa remaja ini dengan penuh catatan-catatan hitam. Tapi (menurutku saat itu) memang inilah jiwa seseorang yang sedang beranjak dewasa, selalu ingin mencari tahu dan mencoba hal baru (padahal hal baru tersebut belum tentu baik bagi manusia). Tapi amat disayangkan, aku tak mampu mengontrol diri, sehingga aku dengan mudah mengikuti arus kemaksiatan.

Aku sudah lulus dari SMP dan atas perintah orang tuaku, aku diminta untuk melanjutkan ke Pesantren. Apa… “Pesantren”, nama ini pernah aku dengar dari cerita-cerita orang saja, tapi tetap saja masih begitu asing ditelingaku ini. Aku sempat menolak bahkan sempat berkata kasar terhadap orang tuaku, “Pesantren… ‘ngapain hidup di Pesantren, udah ’ga zaman”, begitu jawabanku kepada orang tua. Apalagi, aku juga tak maupisah dengan teman-tamanku yang royal denganku ini. Tapi, sebagai anak… akhirnya sifat kerasku ini luluh juga.

Saat aku diterima di Pesantrean itu (Nama Pesantren tersebut adalah Attaqwa), Aku duduk di kelas satu Aliyah (setingkat dengan 1 SMA), di sebuah Pesantren yang lumayan jauh dari tempat tinggalku. Di Pesantren ini, aku menemukan sebuah komunitas baru yaitu kumpulan para “Santri”. Sebelum masuk Pesantren, aku tidak mengerti banyak tentang agama, karena sebelumnya aku disekolahkan dengan latar belakang umum dan sangat sedikit sekali materi pelajaran tentang keagamaan yang diajarkan disekolah itu. Belum lagi, pergaulanku dengan teman-teman yang kurang menjaga diri, berpakaian saja tidak mencerminkan akhlak, apalagi dalam bersosialisasi dengan masyarakat sudah jauh dari norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Aku mencoba untuk bisa beradaptasi dengan komunitas baru ini, awalnya sempat canggung dan bahkan batin ini ingin berontak, namun perlahan-lahan akupun mulai menyukai suasana baru ini.

Orang tuaku sangat faham dengan karakteristik yang ada dalam diriku, mereka tahu aku ini anak yang susah di atur dan jarang sekali mendengar nasehat dan perintahnya. Sekali lagi ini adalah faktor pergaulan, sehingga kepribadianku pun ikut terpengaruh dan hampir saja aku terjerumus kedalam pergaulan kotor.

Harapan orang tuaku agar aku hidup dengan nuansa akhlak mulia dan berbakti kepada orangtua. Apalagi, aku adalah anak tertua dari tiga bersaudara dan akulah harapan orang tuaku kelak yang akan mengemban tanggung jawab keluarga lebih besar dibanding adik-adikku. Lepas dari itu semua, aku merupakan contoh teladan buat adik-adikku.
Dua hal itulah yang sering terpikir dalam kepalaku. Sehingga akupun akhirnya harus belajar memahami kembali posisiku dikeluarga, semangat belajar dan memahami ilmu agama mulai muncul seiring berkembangnya usiaku di Pesantren, aku tidak ingin lagi mengingat masa laluku yang suram, aku harus berpikir dewasa demi masa depan keluarga.

Perjalanan hidupku masih panjang, tantangan dan cobaan adalah bagian dari perjuangan. Kusapu semua keraguan yang datang di sela-sela belajarku, karna aku tahu, aku lebih dibutuhkan untuk membangun keluarga sebagai anak yang paling dewasa. Pergaulan yang membuatku terpuruk dan yang semakin mengikat erat sudah lama kutinggalkan, disinilah cahaya Allah bermain menyinari di setiap langkahku, mengiringi perjuanganku melawan hawa nafsu yang terkadang mengelabuhi pandangan batinku.

Aku adalah aku, bukanlah seperti aku yang dulu yang mudah terbawa arus ketika tak tahu harus kemana langkah ini di tegakkan. Sekarang aku punya pendirian, masa depan adalah tujuan. Kembalikan masalah kepada Allah, berusaha, berdoa dan bersabar adalah kunci, belajar dari pengalaman itu yang terbaik.

Hikmah Cerita :

1. Percayalah… seburuk apapun hidup kita, jangan pernah ada kata “Menyerah” dan akhirnya pasrah. Berusahalah meraih kebaikan tersebut, Innallaha Ma’aana “Sesungguhnya Allah selalu bersama kita”.

2. Ada sebagian masyarakat yang memiliki paradigma bahwa hidup di Pesantrean bagaikan di penjara, kuno, dah ‘ga zaman dan juga susah dapat pekerjaan ketika lulus nanti. Paradigma tersebut adalah “Salah Besar” , dari cerita diatas dan penulis pikir andapun akan sepakat. Jika Pondok Pesantren merupakan solusi tepat untuk pembinaan anak bangsa, khususnya yang beragama Islam.

3. Hormati orang tua, meskipun –terkadang– kita berbeda pendapat, bahkan ideologi. Tetap keharmonisan keluarga harus tetap ditumbuhkan, meskipun pendapat kita –barangkali– benar, terlebih lagi pendapat kita yang salah.

4. Lingkungan kondusif ternyata sangat memiliki efek yang kuat terhadap pembinaan karakter, bukan hanya di Pesantren saja, Pesantren hanyalah merupakan contoh kecil. Kitapun disini (baca; anggota IKPMA) dituntut untuk mencari lingkungan kondusif tersebut, seperti tinggal di rumah dengan teman-teman yang memiliki orientasi hidup yang jelas dan punya target, ataupun kita aktif di organisasi, semisal IKPMA, guna mengasah skill berfikir dan melatih kepekaan sosial.¤

Selanjutnya... »»

Jumat, Juni 12, 2009

Indahnya Istri Shalihah

Rumah tangga bahagia? wah siapa yang tak kepingin? Ini sebuah kisah perjalanan rumah tangga seorang istri yang mencintainya suaminya semata-mata karena cintanya kepada Allah



Hari itu merupakan hari bahagiaku, alhamdulillah. Aku telah menyempurnakan separo dienku: menikah. Aku benar-benar bahagia sehingga tak lupa setiap sepertiga malam terakhir aku mengucap puji syukur kepada-Nya.

Hari demi hari pun aku lalui dengan kebahagiaan bersama istri tercintaku. Aku tidak menyangka, begitu sayangnya Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadaku dengan memberikan seorang pendamping yang setiap waktu selalu mengingatkanku ketika aku lalai kepada-Nya. Wajahnya yang tertutup cadar, menambah hatiku tenang.

Yang lebih bersyukur lagi, hatiku terasa tenteram ketika harus meninggalkan istri untuk bekerja. Saat pergi dan pulang kerja, senyuman indahnya selalu menyambutku sebelum aku berucap salam. Bahkan, sampai saat ini aku belum bisa mendahului ucapan salamnya karena selalu terdahului olehnya. Subhanallah.

Wida, begitulah nama istri shalihahku. Usianya lebih tua dua tahun dari aku. Sekalipun usianya lebih tua, dia belum pernah berkata lebih keras daripada perkataanku. Setiap yang aku perintahkan, selalu dituruti dengan senyuman indahnya.
Sempat aku mencobanya memerintah berbohong dengan mengatakan kalau nanti ada yang mencariku, katakanlah aku tidak ada. Mendengar itu, istriku langsung menangis dan memelukku seraya berujar, “Apakah Aa’ (Kakanda) tega membiarkan aku berada di neraka karena perbuatan ini?”

Aku pun tersenyum, lalu kukatakan bahwa itu hanya ingin mencoba keimanannya. Mendengar itu, langsung saja aku mendapat cubitan kecil darinya dan kami pun tertawa.
Sungguh, ini adalah kebahagiaan yang teramat sangat sehingga jika aku harus menggambarkanya, aku tak akan bisa. Dan sangat benar apa yang dikatakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Dunia hanyalah kesenangan sementara dan tidak ada kesenangan dunia yang lebih baik daripada istri shalihah.” (Riwayat An-Nasa’i dan Ibnu Majah).

Hari terus berganti dan tak terasa usia pernikahanku sudah lima bulan. Masya Allah.
Suatu malam istriku menangis tersedu-sedu, sehingga membangunkanku yang tengah tertidur. Merasa heran, aku pun bertanya kenapa dia menangis malam-malam begini.
Istriku hanya diam tertunduk dan masih dalam isakan tangisnya. Aku peluk erat dan aku belai rambutnya yang hitam pekat. Aku coba bertanya sekali lagi, apa penyebabnya? Setahuku, istriku cuma menangis ketika dalam keadaan shalat malam, tidak seperti malam itu.

Akhirnya, dengan berat hati istriku menceritakan penyebabnya. Astaghfirullah…alhamdulillah, aku terperanjat dan juga bahagia mendengar alasannya menangis. Istriku bilang, dia sedang hamil tiga bulan dan malam itu lagi mengidam. Dia ingin makan mie ayam kesukaanya tapi takut aku marah jika permohonannya itu diutarakan. Terlebih malam-malam begini, dia tidak mau merepotkanku.

Demi istri tersayang, malam itu aku bergegas meluncur mencari mie ayam kesukaannya. Alhamdulillah, walau memerlukan waktu yang lama dan harus mengiba kepada tukang mie (karena sudah tutup), akhirnya aku pun mendapatkannya.

Awalnya, tukang mie enggan memenuhi permintaanku. Namun setelah aku ceritakan apa yang terjadi, tukang mie itu pun tersenyum dan langsung menuju dapurnya. Tak lama kemudian memberikan bingkisan kecil berisi mie ayam permintaan istriku.

Ketika aku hendak membayar, dengan santun tukang mie tersebut berujar, “Nak, simpanlah uang itu buat anakmu kelak karena malam ini bapak merasa bahagia bisa menolong kamu. Sungguh pembalasan Allah lebih aku utamakan.”

Aku terenyuh. Begitu ikhlasnya si penjual mie itu. Setelah mengucapkan syukur dan tak lupa berterima kasih, aku pamit. Aku lihat senyumannya mengantar kepergianku.
“Alhamdulillah,” kata istriku ketika aku ceritakan begitu baiknya tukang mie itu. “Allah begitu sayang kepada kita dan ini harus kita syukuri, sungguh Allah akan menggantinya dengan pahala berlipat apa yang kita dan bapak itu lakukan malam ini,” katanya. Aku pun mengaminkannya.* (Kusnadi Assaini/Hidayatullah)

Selanjutnya... »»

Rabu, Juni 10, 2009

Eksekutif bergaji Rp 8,8 M bangkrut, kini jadi pengantar pizza....!!

Selama 45 tahun, hidup Ken Karpman tampaknya nyaris sempurna. Lulus dengan gelar sarjana S-1 dan MBA (Master of Business Administration) dari universitas bergengsi UCLA ( University of California ), Karpman langsung mendapat kerjaan dengan gaji yang menggiurkan sebagai pialang saham.


Dia pun bisa menikahi perempuan idamannya, Stephanie dan dikarunai dua anak. Mereka pun rutin berlibur ke tempat-tempat mahal di penjuru dunia.

Setelah 20 tahun meniti karir sebagai pialang, Karpman pun naik jabatan menjadi eksekutif perusahaan. Gajinya pun naik menjadi US$750.000 (sekitar lebih dari Rp 8,8 miliar) per tahun.

"Saat itu hidup begitu indah. Kami bisa cetak banyak uang. Entah mengapa situasi itu kok tidak berlanjut?" kata Karpman dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi ABC.

Dari segala sisi, Karpman dan keluarga saat itu hidup dalam "Impian Amerika" (American Dream). Mereka tinggal di sebuah rumah besar di kota Tampa , Florida . Rumah mereka pun dilengkapi lapangan golf.

"Saat itu saya sudah tidak tahu berapa harga barang-barang di toko. Pokoknya, tinggal bawa troli dan ambil saja," kata Karpman.


Dia pun begitu percaya diri dengan kemampuannya mencetak banyak uang. Maka, tahun 2005 dia meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja dan membuat usaha sendiri yang sejenis.

Untuk mendirikan perusahaan sendiri sekaligus meningkatkan taraf hidup, dia Karpman dengan enteng mengeluarkan dana US$500.000 dari tabungannya. . Seperti kebiasaan orang-orang Amerika, Karpman juga mengajukan kredit dalam jumlah besar dengan jaminan rumah.

Namun, badai krisis keuangan menerpa Amerika Serikat (AS). Karpman tak mampu menarik investor, sehingga perusahaannya bubar.

Sejak saat itu, dia menjadi penganggur dan sulit mendapat kerja. Padahal, di masa lalu, Karpman tak perlu pusing mencari kerja.

"Dulu, saat menjalani tes wawancara kerja, saya bisa jadi bersikap kurang ajar, karena justru sayalah yang sering menanyai si pewawancara, apakah perusahaannya cukup layak mempekerjakan saya," kata Karpman dalam wawancara yang ditayangkan di laman stasiun televisi ABC.

"Sekarang, justru saya yang kini berharap-harap minta kerja sambil memegang topi di tangan," lanjut Karpman.

Saat dia susah mendapat kerja, tabungannya ludes untuk keperluan hidup sehari-hari dia dan keluarga. Bahkan, keluarga Karpman kini harus menanggung utang ratusan ribu dolar dan rumah mewah terancam disita pihak kreditur.

Mereka pun tak mampu menanggung biaya pendidikan anak-anak di sekolah swasta yang mencapai US$30.000 (Rp 352,3 juta). Namun mereka bersyukur ada seorang dermawan yang membantu membiayai uang sekolah anak-anak mereka hingga tahun depan.

Maka, Karpman sudah bertekad, kerja apapun akan dia lakukan, asalkan mendapat uang. Dia pun bersedia turun derajat. Karpman tak lagi mencari posisi-posisi yang tinggi, maka dia sempat melamar sebagai bartender (peramu minuman), namun ditolak. Istrinya, Stephanie, kini juga akan menjual baju-bajunya yang bertumpuk-tumpuk di lemari pakaian di toko-toko loak.

Akhirnya Karpman mendapat kerjaan baru. Namun, bukan lagi sebagai eksekutif, melainkan sebagai pengantar pizza (roti isi khas Italia) di restoran Mike's Pizza & Deli di kota Clearwater.

Pemilik restoran, Mike Dodaro, bingung saat melihat Karpman datang ke tempatnya untuk wawancara kerja dengan mengendarai mobil mewah Mercedes Benz. Dodaro pun terkejut saat membaca CV (riwayat pendidikan dan pekerjaan) Karpman.

Untuk menjadi pengantar pizza dari rumah ke rumah tak perlu harus bergelar MBA dan berpengalaman sebagai manajer pialang saham. Dengan kata lain, Karpman tergolong over-qualified (bobot pendidikan dan pengalaman kerja terlalu tinggi untuk posisi kerja yang dia lamar).

Namun, Karpman tetap mengambil lowongan itu. Dia rela kini digaji US$7,29 atau sekitar lebih dari Rp.85.000,- per jam - belum termasuk tips. Karpman pun tak peduli dengan reaksi istrinya yang kaget dengan profesi suaminya saat ini.

"Menurut saya, yang paling buruk adalah saat datang ke teman sambil berkata, 'boleh pinjam uangmu?' Menjadi pengantar pizza pun sudah kemajuan," lanjut Karpman.

*Lebih Baik Tangan Di Atas Daripada Di bawah*

Selanjutnya... »»

Senin, Juni 08, 2009

Tameng Imam Ali

Oleh: Hasan Husen Assagaf
SEORANG pembantu Rasulallah saw lari tergesa-gesa ke tempat Imam Ali bin Abi Thalib ra. Dengan nafas tersengal-sengal ia memberi salam kepada beliau, lalu masuk ke rumahnya seraya berkata “Wahai anak paman Rasulallah, apakah kamu tahu bahwa Fatimah akan dilamar seseorang?”. Wajah Imam Ali ra berubah mendengar berita itu, lalu berkata ”Aku tidak tahu sama sekali berita ini”.

Pembantu itu berkata lagi “Kenapa bukan kamu saja yang datang kepada Rasulallah untuk melamarnya? Apa yang melarang kamu untuk melakukan hal itu?” Imam Ali pun segera menjawab “karena aku miskin tidak meiliki mahar untuk melamarnya”. Pembantu itu mendesak beliau agar datang ke rumah Rasulallah saw melamarnya. “Jika kamu datang kepada Rasulallah memintanya, aku yakin permintaanmu pasti akan dikabulkanya”ujarnya..
Begitulah seterusnya pembantu tadi mendesak Imam Ali ra agar segera menemui Rasulallah saw untuk meminta Fatimah binti Rasulallah sebagai istrinya. Karena ia tidak menginginkan selain Ali ra ada orang lain menyuntingnya.

Akhirnya, timbul keberanian Imam Ali ra untuk datang menghadap Rasulallah saw. Sewaktu duduk di hadapan beliau, ia menundukan kepalanya ke bawah karena malu dan membungkam seribu basa. Rasulallah saw tersenyum melihat kelakuan misananya itu. Kemudian beliau mulai membuka pembicaraanya “Ya Ali, Aku yakin kau datang ke sini bermaksud sesuatu. Apakah ada yang bisa dibantu?”. Mendengar pertanyaan Rasulallah saw, Imam Ali bertambah malu, tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Akan tetapi Rasulallah saw mengetahui maksud kedatangannya. Beliau tersenyum lalu berkata “Aku tahu kau sengaja datang ke sini untuk melamar anakku Fatimah. Betulkan?”. Dengan rasa malu bercampur gembira sayyidina Ali menjawab “Betul ya Rasulallah”. Rasulallah saw berkata “Apakah kau memiliki sesuatu untuk menghalalkannya?”. Imam Ali menjawab “Demi Allah, aku tidak memiliki apa apa, ya Rasulallah”. Mendengar jawabanya, Rasulallah langsung berkata “Bukankah aku pernah memberikan kepadamu sebuah tameng disalah satu peperangan?”. “Betul Ya Rasulallah”, tameng itu sangat kuat dan harganya 400 dirham” ujar beliau meyakinkan.

Kemudian Rasulallah saw meminta izin sebentar kepada Imam Ali untuk memberitahukan kabar gembira kepada anaknya Fatimah. Di saat pertemuan dengan Fatimah ra, beliau berkata “Wahai anaku, sesungguhnya Ali telah datang memintamu sebagai istrinya. Bagaimana pendapatmu?”. Fatimah ra menangis mendengar uraian sang ayah lalu berkata “Seolah olah engkau akan titipkan diriku kepada seorang laki laki Quraisy yang miskin. Demi Allah sesungguhnya engkau telah memilih bagiku laki laki yang luas ilmunya, luhur akhlaknya dan tegas pendirianya. Cerahlan wajah Rasulallah mendengar ucapananya lalu berkata “Demi Yang telah mengutusku dengan kebenaran, aku tidak berbicara kepadamu tentang hal ini kecuali aku telah mendapat restu dari Yang di langit”. Fatimah berkata “Aku ridho dengan apa yang telah diridhoi Allah dan rasul Nya”.

Akhirnya, Rasulallah saw keluar. Beliau mendapatkan imam Ali ra sedang duduk dan beberapa sahabat lainya. Rasulallah berkata “Ya Ali mintalah”. Ali pun berkata “Segala puji bagi Allah yang hidup dan tidak mati. Sesungguhnya Muhammad Rasulallah telah menikahkanku kepada Fatimah dengan mahar 400 dirham. Saksikanlah apa yang dikatakan Rasulallah” Rasulallah pun berkata “Ya Ali, aku telah menikahkanmu kepada Fatimah dengan mahar 400 dirham (nilai tameng), bawalah tameng itu ke sini”. Terjadilah ijab qabul antara Rasulallah saw dengan Imam Ali.

Dari kisah di atas kita bisa mengambil bukti kuat akan kecintaan Rasulullah saw kepada putri bungsunya, Fatimah, sehingga beliau tidak memilih baginya sebagai pasangan hidup kecuali orang yang dicintainya pula, yaitu imam Ali ra. Tidak sedikit dari orang orang Quraisy pada waktu itu yang ingin menikahinya. Bahkan beritanya ia pernah dilamar oleh Sayyidina Abu Bakar dan Umar ra, sahabat terdeket Rasulallah saw, namun lamaran mereka ditolak secara halus.

Dari pernikahan antara Sayyidina Ali dan siti Fatimah, berkembanglah keturunan Rasulallah saw yang tersebar di seluruh pelosok negeri, mereka diumpamakan seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang kelangit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Allah. Sayangnya, banyak pula diantara mereka yang tidak bisa mempertahankan keteguhan akarnya sehingga banyak yang berobah menjadi pohon yang buruk, tidak tegak, dan tidak menumbuhkan buah yang layak.
Wallahua’lam

Selanjutnya... »»

Kamis, Juni 04, 2009

Fakta Tentang Mimpi

Mimpi adalah komunikasi antara tubuh, pikiran dan jiwa kita. Apakah kita tahu sebenarnya sepanjang waktu kita bermimpi, meski disaat kita sedang bangun , hanya saja proses itu berlangsung di alam bawah sadar kita. Berikut ini beberapa fakta menarik mengenai mimpi



1. Orang Buta Juga Bermimpi
Orang yang terlahir buta dalam mimpinya memang tidak melihat “gambar-gambar” tapi mereka bermimpi tentang suara, sentuhan dan emosi yang mereka rasakan. Memang sulit bagi orang normal untuk bisa memahami, tapi “keinginan” tubuh untuk tidur dan bermimpi sedemikian kuatnya sehingga bisa mengatasi segala macam hambatan fisik manusia.

2. Kamu Akan Lupa 90% Dari Mimpimu
Sekitar 5 menit setelah kita terbangun, kita akan segera melupakan 50% dari mimpi kita, 10 menit kemudian 90% “jalan cerita” mimpi kita akan terlupakan. Penulis puisi terkenal Samuel Taylor Coleridge pada suatu waktu terbangun setelah mendapatkan mimpi yang indah, lalu dia segera menuliskannya di kertas untuk menggambarkan mimpinya tadi, setelah menulis 54 baris tiba-tiba ada orang yang datang kerumahnya. Setelah urusan dengan orang itu selesai Samuel bermaksud menyelesaikan puisinya tadi, tapi dia tidak berhasil mengingat lagi mimpinya. Puisinya itu tidak pernah selesai. Puisi yang tidak pernah terselesaikan itu berjudul “Kubla Khan” dan menjadi salah satu puisi paling terkenal di Inggris. Robert Louis Stevenson ( penulis buku Doctor Jeckyll and Mr. Hyde ) dan Mary Shelley’s Frankenstein mendapatkan ide dari mimpi yang mereka alami.

3. Semua Orang Bermimpi
Semua orang bermimpi ( kecuali pada beberapa kasus penyakit jiwa parah ), mimpi antara pria dan wanita berbeda dan beda pula reaksi fisiknya. Pria cenderung bermimpi tentang pria lain sedangkan wanita mimpinya cenderung berimbang memimpikan soal pria atau wanita lain.

4. Mimpi Mencegah Gangguan Emosi
Pada penelitian mengenai tidur baru-baru ini, percobaan pada orang yang dibangunkan pada awal mimpi tapi tetap diperbolehkan tidur 8 jam sehari, setelah 3 hari menjadi kehilangan konsentrasi, gampang marah, halusinasi dan tanda-tanda gangguan emosi lainnya. Jadi kita jangan sering-sering begadang dari malem sampai subuh, lama-lama bisa sakit jiwa ntar.

5. Rangsangan Dari Luar Mempengaruhi Mimpi Kita
Disebut “Dream Incorporation” dan kita pasti udah pernah mengalami ini. Pernah mimpi seperti ini, kita rasanya haus banget etrus kita minum sebotol air tapi bentar kemudian rasanya udah haus lagi, minum lagi, haus lagi begitu terus berulang dan akhirnya saat kita bangun kita baru sadar kalo kita memang lagi kehausan. Contoh yang lain adalah saat kita mimpi kebelet pipis, setelah kita bangun ternyata beneran pengen pipis.

6. Saat Bermimpi Tubuhmu Akan Lumpuh (sementara)
Hal ini terjadi untuk mencegah supaya tubuh kita tidak bergerak-gerak mengikuti “alur cerita” mimpi kita. Banyangkan saja kalo kita mimpi dikejar massa, kalo kaki kita tidak lumpuh (sementara) bisa-bisa kita lari ke luar rumah dan dikirain maling beneran sama satpam. Ada hormon yang dihasilkan saat kita tidur yang membuat saraf mengirimkan pesan ke tulang belakang menyebabkan tubuh kita menjadi rileks dan lama-lama lumpuh (sementara).

7. Kita Hanya Memimpikan Apa Yang Kita Ketahui
Seringkali kita bermimpi berada di tempat yang asing dan ketemu dengan orang-orang yang tidak kita kenal. Tapi sebenernya otak kita tidak asal menciptakan itu, sebenarnya semua itu itu sudah pernah kita lihat cuma kita sendiri tidak mampu untuk mengingatnya lagi. Mungkin kita pernah mimpi dikejar-kejar orang asing pakai golok yang mau bunuh kita, tapi mungkin saja dalam kehidupan nyata orang itu adalah temen bokap kamu yang ketemu di mall waktu kamu masih umur 5 tahun. Sepanjang hidup kita sudah pernah melihat ratusan ribu wajah dan tempat, para ahli percaya kalo memori otak kita punya kemampuan yang luar biasa untuk merekam itu semua, jadi otak tidak akan pernah kehabisan “aktor dan setting” yang akan direplay dalam mimpi kita.

8. Mimpi Itu Tidak Seperti Apa Yang Terlihat
Apa yang kita lihat dalam mimpi sebenarnya merupakan simbolisasi dari hal lain. Otak kita itu kreatif banget saat kita tidur, dia akan menggali database memori kita sedemikan dalamnya sampai sering kita sendiri takjub dengan mimpi aneh kita (padahal semuanya sumbernya ya dari semua yang udah pernah kita alami sebelumnya). Bagaikan puisi mimpi itu merupakan penggambaran simbolisasi yang sangat dalam. Itulah sebab mengapa banyak orang yang tertarik dengan buku tafsir mimpi.

9. Tidak Semua Orang Mimpinya Berwarna
Menurut penelitian 12% orang normal mimpinya selalu hitam-putih lainnya mimpinya bisa full color (kayak tipi aja).

10. Kita Juga Cenderung Mengalami Mimpi Dengan “Tema” Yang Sama, yaitu:
Mimpi di sekolah,
Mimpi dikejar-kejar (mending kalo dikejar-kejar sama cewek tapi ceritanya jadi maling ini),
Mimpi lari dalam gerak lambat atau lari tapi tidak maju-maju (padahal ada kereta api mau lewat) atau mimpi basah (mimpi paling seru ini, ha..ha..ha..),
Mimpi jadi super hero,
Mimpi bisa terbang,
Mimpi pacaran sama orang yang kita incer (biasanya yang mimpi ini jomblo, ha..ha..ha..)
Mimpi ketemu orang yang sudah meninggal, dll.

11. Mimpi Kita Seperti Nyata
Kalo kita terbangun pada saat fase tidur mencapai tahap REM (Randon Eye Movement), seringkali mimpi kita akan terasa lebih nyata daripada kalo kita bangun setelah tidur pulas semalaman.

Saat kita mendengkur atau ngorok kita tidak sedang bermimpi. Dan bayi tidak bermimpi mengenai dirinya sampai sekitar umur 3 tahun. Tapi sejak umur 3 sampai 8 tahun mereka akan mendapatkan mimpi buruk yang jauh lebih sering daripada orang dewasa. Itu jadi jawaban kenapa anak kecil sering menangis sesaat setelah terbangun dari tidurnya.

Selanjutnya... »»

Selasa, Juni 02, 2009

JADILAH ALANG2 JANGAN JADI POHON KELAPA

Saya lahir dan besar di kota Tegal – Jawa Tengah, tepatnya di Dukuh Siadem, Desa Randugunting, Kecamatan Tegal Barat. Dulu, disamping rumah saya terbentang sawah yang luas, Sawah Siadem, demikian sering disebut orang. Di tengah sawah tersebut terdapat bagian tanah yang agak tinggi dan kering, yang ditumbuhi rumput dan alang-alang, serta beberapa batang pohon kelapa.

Ada satu dua pohon kelapa yang sudah tumbang dan gelugu-nya (batang kelapa) berserakan tidak diambil orang, dan disanalah saya dan kawan-kawan sering bermain bola disore harI ketika hari tidak hujan. Sawah Siadem itu sekarang sudah tidak ada lagi, berganti rupa menjadi kompleks perumahan, bahkan disitulah terdapat Mesjid Siadem yang kawan-kawan saya dari Jakarta sering mampir untuk shalat kalau kebetulan lewat di kota Tegal.

Bayangan keadaan masa lalu itu tidak pernah hilang dari ingatan saya, karena almarhum Bapak saya, kepala sekolah satu-satunya Sekolah Teknik Menengah di Tegal waktu itu, sering berkata kepada saya “Nak, kalau kamu besar nanti, jadilah alang-alang, jangan jadi pohon kelapa” sambil beliau menunjuk kearah tanah lapang tersebut dari emperan rumah saya. Tentu saja saya tidak mengerti maksud kata-kata itu. Barulah setelah saya dewasa dan tinggal di Jakarta beliau menerangkan maksud perkataannya, yang kurang lebih demikian:

Banyak diantara kita sering mendengar nasihat untuk menjadi orang yang selalu tegak (istiqomah) dalam menjalankan prinsip-prinsip hidup yang luhur. Menjadi orang yang baik, jujur, disiplin, berani, selalu benar, orang yang bisa menjadi teladan, yang sempurna, hati-hati, jangan sampai salah, sebab kesalahan setitik dalam hidup kadang-kadan akan menjadi aib seumur hidup yang sulit untuk dihapus. Di USA dimana saya pernah tinggal selama lima tahun, mereka bahkan punya motto “be number one, no place for the second”. Dalam era hidup penuh kompetisi, motto ini sangat masuk akal dan banyak dianut, bahkan saya pun pernah terobsesi mencoba selalu menjadi yang terbaik atau yang nomor satu dalam lingkungan saya.

Namun, kata Ayah saya, sifat menggapai kesempurnaan yang mendarah mendaging ini, sering membawa bahaya, yaitu suatu kekecewaan yang bisa berlanjut menjadi putus asa, ketika karena suatu musibah menimpa dan memporak porandakan kondisi kesempurnaan yang selalu dipertahankan itu.

Orang yang selalu menjadi juara dikelasnya, kadang-kadang sulit dan kecewa secara berlebihan ketika karena suatu hal dia tidak dapat lagi menjadi juara dikelasnya. Orang yang selalu dihormati karena kekayaan atau prestasinya kadang-akan kecewa ketika tidak lagi kaya atau dapat mempertahankan prestasinya. Kekecewaan itu begitu mendalam sehingga tidak sanggup lagi ditanggung oleh jiwanya yang tidak pernah terlatih menerima kegagalan.

Saya pernah menyaksikan kerabat saya, sebuah keluarga berdarah biru yang nyaris sempurna, kaya, berpendidikan tinggi, tokoh mayarakat yang selalu menjadi panutan dikota masa kecil saya, tiba-tiba belakangan salah satu anaknya menjadi pecandu narkoba berat dan salah satu anak perempuannya hamil di luar nikah sehingga menjadi gunjingan yang sangat memalukan dikota itu, sehingga bapak dan ibunya sakit, stress dan akhirnya stroke, karena tidak tahan menghadapi musibah ini.

Banyak tokoh selebritis dunia, seperti Mike Tyson, Michael Jackson, yang kemudian “menghilang” dari kehidupan publik, karena tidak dapat menanggung “malu” setelah tidak dapat lagi mempertahankan posisi “numero uno” dan bahkan ditimpa kemalangan dibidang financial dan tuntutan hukum atas suatu perbuatan mereka yang diangap salah.

Ini persis seperti yang digambarkan oleh sebatang pohon kelapa. Sejak kecil dia tumbuh besar dan selalu menjulang menjadi tinggi tanpa hambatan. Kokoh tidak bergeming ketika datang angin maupun hujan. Namun ketika badai demikian besar dan dia tidak sanggup lagi untuk menahannya, maka sang pohon kelapa itu akan tumbang dan tidak akan pernah bangun lagi! Ini bukan gambaran sifat yang dikehendaki oleh kita.

Sebaliknya, lihatlah alang-alang. Dia tumbuh dengan alami pada tempat yang cocok buat dia. Ketika angin kencang datang, maka batang tubuhnya akan tunduk mengikuti arah angin bahkan kadang sampai rata dengan tanah. Tetapi ketika angin kencang berhenti, dia akan tegak lagi seperti semula. Bila datang musim kering, bahkan ketika dibakar api oleh orang kampung, mereka seakan lenyap dan punah, tetapi ketika hujan kembali turun mereka akan tumbuh subur seperti sediakala. Ketika banjir melanda mereka “kentir” terbawa arus, mereka akan tumbuh lagi dan bahkan semakin lebat dari sebelumnya.

Itulah sifat ulet dan tahan uji, keyakinan untuk bangkit kembali dari kegagalan, yang perlu kita miliki. “To err is humane” kata orang Barat, berbuat salah adalah manusiawi. Belakangan saya menemukan justifikasi atas kodrat kelemahan kita sebagai manusia yang justru harus dapat kita terima. Dalam suatu hadits Rasulullah SAW (maaf saya mengambil referensi Islam, karena saya orang Islam), yang mengatakan bahwa “Allah SWT senang pada orang yang suka bertobat. Ketika terdapat suatu kaum yang sempurna dan tidak pernah berbuat salah, mereka akan segera dimatikan, dan diganti oleh Allah dengan suatu kaum yang sering berbuat salah namun atas kesalahannya itu mereka bertaubat” Dalam hadits yang lain Rasullulah SAW juga bersabda, “Jikalau Allah SWT mencintai suatu kaum, maka dia akan memberikan cobaan kepada mereka (dan Allah juga akan memberikan pertolongan kepada mereka)”

Moral dari gambaran ini sebenarnya sederhana : jadilah manusia yang hidup baik secara alami, tidak usah ngoyo untuk menjadi sangat sempurna, tapi punyailah keuletan dan sifat tahan uji menerima kegagalan dan selalu bisa bangkit kembali.

Ayah saya pernah juga berpesan dalam bahasa Jawa “urip kuwe sing kepeneak wae, nanging ojo sak kepenake” (hidup itu yang enak saja/santai saja, tapi jangan seenaknya). Entah apa persis maknanya, saya masih mencarinya sampai sekarang.

Cerita ini saya tutup dengan kisah musibah yang menimpa saya dan saya terbangun kembali oleh prinsip diatas. Tahun 1980 saya pernah menderita sakit di perantauan, saya terkena sakit thypus yang sangat parah. Setelah beberapa lama tergeletak sakit dirumah, satu bulan lamanya saya harus dirawat di RS Elisabeth Medan dalam keadaan hampir mati. Badan kurus kering, liver saya membengkak, juga dinyatakan gagal ginjal oleh dokter setempat. Singkatnya, dokter menyatakan saya adalah seorang invalid yang sulit untuk sembuh kembali. Yang lebih menyedihkan dalam keadaan terbaring di RS, saya diminta berhenti oleh atasan saya sebagai PNS karena sudah terlalu lama tidak bisa bekerja. Habis sudah riwayat saya, juga malu karena saya anak lelaki tertua yang sudah bekerja yang selama ini menjadi kebanggan keluarga saya. Kekecewaan saya terhadap masa depan saya justru lebih menyakitkan dari pada rasa sakit yang saya derita saat itu. Stress dan putus asa melanda jiwa saya, sampai saya tidak berani mengabarkan kondisi saya itu kepada orang tua saya. Namun Allah SWT kemudian menolong saya dengan kejadian yang tidak pernah saya lupakan.

Disuatu pagi, munculah Ayah saya di kamar RS. saya dirawat. Belakangan saya tahu beliau yang sudah pensiun, terpaksa harus berhutang untuk membeli tiket pesawat ke Medan yang sangat mahal waktu itu (dan itu adalah pertama kalinya beliau naik pesawat).

Setelah beliau melihat kedaan saya dan mendengar kisah saya tersebut, beliau mengatakan sesuatu yang selalu saya ingat sampai sekarang karena kata-kata tersebut telah menjadikan saya dari sebatang pohon kelapa yang telah roboh menjadi alang-alang yang mampu tegak kembali sampai saa ini.

“Nak, kalau betul kamu dinyatakan invalid oleh dokter, saya masih bersyukur kepada Allah SWT, sebab sakit yang kamu derita adalah sakit badanmu, jiwamu masih sehat. Banyak orang yang badannya sehat tapi jiwanya sakit, merekalah orang yang tidak punya harapan untuk hidup. Dan seandainya kamu benar-benar harus keluar sebagai PNS, Bapak tidak kecewa. Mari kita pulang ke Tegal, Bapak masih punya sawah beberapa petak disamping rumah, saya yakin itu masih cukup untuk memberi makan kita sekeluarga.”

Kata-kata Bapak saya seperti air dingin yang membangkitkan diri saya dari tidur. Besoknya dalam keadan ditandu saya dibawa pulang ke Tegal, dan berobat secara tradisional. Alhamdulillah sebulan kemudian saya dapat kembali bekerja, dan tidak jadi diberhentikan dari status saya sebagai PNS. Sekarang, setiap kali saya ditimpa musibah, saya teringat kepada lapangan dan alang-alang itu, saya juga merindukan Bapak saya yang telah tiada. Mudah-mudahan Allah SWT menerima amal baiknya.

Mudah-mudahan cerita ini dapat menjadi inspirasi yang bermanfaat bagi mereka yang memerlukan.

Salam
Bambang Kusumanto

Selanjutnya... »»