Rabu, April 01, 2009

Kisah Nyata Tentang Kanker

Beberapa tahun yang lalu, Mr. Zhang berkerja di Departemen
Penjualan Umum, PT. Taipei Brewery. Beliau telah mengikuti
Ujian Seleksi untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri,
dan beliau lulus dengan nilai tertinggi.


Kasihan, sebelum
beliau berangkat dilakukan pemeriksaan kesehatannya di rumah
sakit umum dan ditemukan tumor ganas di dalam paru-parunya,
sebesar kepalan tangan seorang anak. Dengan demikian,
harapan melanjutkan pendidikan di luar negeri jadi pupus.

Mr. Zhang merasa sangat kecewa. Dia menduga bahwa hasil
pemeriksaan itu mungkin bisa salah. Jadi dia lalu pergi ke
rumah sakit lain untuk memeriksakan kembali tetapi hasil
pemeriksaan kali ini pun positif juga. Maka Mr. Zhang, yang
masih muda, putus harapan setelah dikonfirmasi bahwa dia
benar-benar terkena penyakit kanker paru-paru. Dia pun
menelpon beberapa kali kepada Mr. Wei, teman sekelasnya,
yang bertugas sebagai sekretaris Walikota Daerah Huangsun,
Pemerintah Wilayah Taidong.

Setelah mendengar berita sedih dari Mr. Zhang, kemudian Mr. Wei pun langsung berangkat ke Taipei pada hari minggu
menemuinya. Mr. Zhang, dengan putus harapan dan sangat
pesimis, memberitahukan Mr. Wei hal penyakit yang buruk itu
dengan panjang lebar, dan meminta temannya membantu mengurus
hal-hal pribadinya jika dia meninggal dunia. Mr. Wei lalu
teringat teman baiknya, Dr. Lu, yang memimpin Rumah Sakit
Majie pada tahun 1949-55. Beliau adalah seorang peneliti dan
spesialis penyakit kanker.

Dia minta Mr. Zhang menjumpai Dr. Lu untuk perobatan dengan
segera. Pada awalnya Mr. Zhang tidak mau berkonsultasi
dengan dokter lagi, dia merasa nantinya hasil pemeriksaan
baru akan menambah kesedihan untuknya. Tetapi kata Mr. Wei
sudah buat janji dengan Dr. Lu. Jadi Mr. Zhang pun merasa
wajib menemui Dr. Lu didampingi Mr. Wei.

Waktu bertemu, Dr. Lu berkata," Mr. Wei adalah teman
baik saya. Boleh dikatakan perkenalan ini merupakan satu
pertemuan yang sangat baik. Saya mau bertanya kalian kenapa
penyakit kanker disebut penyakit yang mematikan?" Mr.
Zhang dan Mr. Wei tidak bisa menjawab.

Dr. Lu menjelaskan," Sampai saat ini cumah ada 2 cara
digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Yang pertama
harus menghilangkan (mematikan) bibit/sel penyakit
kankernya. Yang kedua meningkatkan kekebalan tubuh
utkmelawan penyakit/sel kanker. Nah, walaupun Cobalt 60 atau
obat-obatan lain digunakan, mengherankan sekali, sebelum sel
kanker mati, obat-obatan itu terlebih dahulu mematikan sel
yang sehat. Kemudian apapun gizi atau suplemen yang dimakan,
sel kanker dengan cepat melahap gizi atau suplemen tersebut
sebelum sel sehat menyerapnya. Ini mengakibatkan sel kanker
berkembang cepat dalam tubuh. Dengan demikian, boleh
dikatakan kedua cara pengobatan ini akan gagal dan
menyebabkan kematian."

Dr. Lu meneruskan,"Manusia adalah makhluk yang paling
cerdas dan telah sukses mengantar angkasawan ke bulan.
Kenapa tidak ada seorang pun yang bertanya kedua cara
pengobatan penyakit kanker tersebut gagal terus dan penyakit
kanker nya tetap menyebabkan kematian, dan, manusia tidak
mengusahakan dengan cara pengobatan yang ke 3 ? Waktu saya
buat penelitian klinis di Rumah Sakit Majie, ada banyak
kesempatan untuk saya berkerja sama dengan kolega yang
sering membantu saya. Pendapat saya, 100 % dari hasil
pemeriksaan tersebut menunjukan darah ditubuh pasien kanker
menunjukkan kadar pH nya asam.

Ternyata rahib dan nun yang tinggal dilingkungan yang hanya
makan sayur mayur ( vegetarian ) selama hidupnya, darah
mereka rata-rata dalam kondisi darah ber pH basa yang rendah
dan tidak ada satu pun diantara mereka terdeteksi adanya
penyakit kanker. Dengan demikian, saya berani berpendapat
dalam kondisi darah ber pH basa yang rendah, sel kanker
tidak akan tumbuh atau pun berkembang.

Mr. Zhang, saya sarankan bahwa mulai sekarang kamu
mengurangi makanan daging dan mengkonsumsi makanan
sayur-sayuran. Kamu bisa makan ganggang hijau dan sup
kenari. Mengubah kondisi tubuh dan mencoba serius cara hidup
didalam lingkungan alam. Jika kamu bisa hidup dalam 5 tahun
ini, kamu sudah aman. Kamu akan bernasib baik."

Mr. Zhang mengikuti nasehat Dr. Lu dengan serius untuk
merubah kebiasaan pola makan. Setiap hari dia makan ganggang
hijau, minum sup kenari dan membuat dia optimis melakukan
olahraga yang cukup. Satu tahun kemudian, dia melakukan
pemeriksaan kesehatannya di rumah sakit yang sama. Dari
hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor kanker tidak
bertambah besar tetapi semakin mengecil. Ini adalah satu
keajaiban untuk staff rumah sakit yang memeriksa dia. Lima
tahun kemudian, tumor kanker hampir hilang seluruhnya.
Sekarang sudah hampir 40 tahun, kesehatan Mr. Zhang
benar-benar sudah normal dan kehidupannya sangat
menyenangkan.

Setelah kasus Mr. Zhang, Mr. Chen Tianshou, seorang mantan
Kapala Admintrasi Umum di Rumah Sakit Provinsi Taidong, juga
di diagnosa terkena penyakit kanker paru-paru. Saat
diketahui Mr. Wei, dia menceritakan kepada Mr. Chen apa yang
terjadi kepada Mr. Zhang. Mr. Chen pun mengikuti rekomendasi
Dr. Lu untuk merubah pola makan sama seperti yang dilakukan
oleh Mr. Zhang. Dan akhirnya, Mr. Chen pun sembuh dari
penyakit kanker.

Pada saat itu, Dr. Lu dan keluarganya sudah migrasi ke
Amerika. Waktu dia pulang ke Taiwan dan bertemu Mr. Wei,
diberitahukan kabar kesembuhan Mr. Zhang dan Mr. Chen. Mr.
Wei mengusulkan kepada Dr. Lu supaya Mr. Zhang dan Mr. Chen
melapor sendiri tentang kesembuhannya. Diharap Dr. Lu bisa
menerbitkan satu pelaporan mengenai metode penyembuhan
penyakit kanker dengan cara merubah pola makan.

Dengan rendah hati, Dr. Lu menjawab," Saya sudah usia
tua dan tidak ada catatan klinis utk dua kasus ini.
Beritahukan aja kepada teman-teman dan famili, dan jika
mereka setuju, mereka dapat menyampaikan /menyebar luaskan
juga kepada orang lain yg membutuhkan pengobatan."

0 komentar: