Jumat, April 17, 2009

Salah Satu Keutamaan Kaum Ansar dalam Perang Hunain

Diceritakan pada sirah nabawiyah bahwa pada perang hunain tentara islam berperang melawan tentara hawazin yang bersarang di kota taif. Dalam peperangan ini tentara Islam berjumlah 12 ribu orang dan tentara Hawazin sejumlah 10 ribu orang dan mendapat bantuan dari kabilah lain sehingga berjumlah total 20 ribu tentara.


Sebagian tentara Islam dari mekkah ada yang masih belum Islam. Tetapi karena semangat kebangsaan mereka dan karena mereka memusuhi Hawazin sejak zaman jahiliyah dulu, akhirnya mereka ikut keluar juga. Dikisahkan tentara dari Mekkah berjumlah 2ribu orang dan dari Madinah 10 ribu orang.
Pada awalnya tentara Islam merasa tidak dapat dikalahkan dengan jumlah tentara 12 ribu. Namun Saidina Abu Bakar berkata kepada Rasulullah SAW, Wahai Rasulullah, kita tidak akan dikalahkan karena kekurangan jumlah tentara, Namun jika kita dikalahkan itu karena sebab-sebab lain, bukan karena jumlah tentara.
Dikisahkan pada perang Hunain ini tentara Hawazin yang dipimpin seorang pemuda bernama Malik bin Auf datang lebih dulu di medan pertempuran bernama Wadi Hunanin dan dapat memilih lokasi peperangan. Wadi Hunain ini dikelilingi oleh bukit2 curam. Tentara Hawazin memposisikan diri di bawah lembah Wadi Hunain. Tentara Hawazin membawa sekaligus perempuan-perempuan, anak-anak dan binatang ternaknya dengan anggapan mereka tidak akan melarikan diri
Ada seorang ahli perang dari Hawazin yang sudah berumur 160 tahun yang bernama Duraid, memberikan masukkan kepada panglima2 perang Hawazin untuk melakukan serangan tiba-tiba dan menempatkan perempuan, anak-anak dan harta mereka di atas unta dan diposisikan di belakang tentara. Hal ini disetujui oleh Malak bin Auf walaupun sebelumnya ada perselisihan pendapat.
Singkat cerita Rasulullah menyusun tentara Islam. Saidina Ali memegang bendera pasukan Muhajirin, Saidina Hubab bin Munzir memegang bendera Khazraj, Saidina Usaid bin Khudair memegang bendera Aus, Saidina Khalid Al Walid memimpin pasukan berkuda bani Sulaim yang Rasulullah letakkan seagai pasukan paling depan.
Serangan dilakukan pertama oleh Saidina Khalid Al Walid dengan pasukan berkudanya. namun pasukan ini di serang secara tiba-tiba oleh pasukan Hawazin yang sudah bersiap sedia. Pasukan berkuda Bani Sulaim kucar kacir karena mereka menuruni bukit yang curam. Mereka di serang dari kiri dan kanan, yang dibelakang tidak tahu apa yang terjadi didepan dan yang di depan sulit untuk memanjat ke atas lagi. Saidina Khalid di serang bertubi-tuibi hingga cedera. Setelah tentara yang di bawah memanjat ketasa dan lari, tentara yang di belakang ikut lari semua. Dalam keadaan ini Malik bin Auf mengerahkan seluruh tentaranya untuk menyerang tentara Islam. Tentara Islam melarikan diri, bahkan sudah ada yang sampai ke Mekkah. Rasulullah menjerit untuk memanggil tentara Islam kembali. Saidina Abu Bakar, Saidina Umar mendekati Rasulullah saat mendengar panggilan RasulullahLalu datanglah Saidina Abas. Rasulullah memerintahkan Saidina Abbas untuk memanggil tentara Islam dengan suaranya yang sangat keras. Saidina Abbas memanggila para Ashabul Samurah (Nama Pohon tempat para sahabat berbaiah di Hudaibiah), ansar dan Muhajirin. Dengan itu terkumpul 100 orang saja dari tentara Islam. Mereka bagaikan topan menyerang tentara Hawazin dan mempertahankan Rasulullah. Rasulullah memimpin sendiri pasukan ini. Kata Saidina Ali, ketika peperangan berkecamuk kami lari menuju Rasulullah, karena hanya Rasulullah SAW yang paling berani dan tidak akan mundur. Ada 2 srikandi Islam yang turut pada 100 pasukan ini yaitu Ummu Amarah dan Ummu Hakiem. Ketika serangan dilakukan turunlah bantuan ghaib dari langit. Turunlah para malaikat membantu. Mereka dapat melihat suatu benda hitam besar turun dari langit dan mendekati wadi hunain. Mereka melihat semut-semut hitam besar memenuhi wadi Hunain. Tentara hawazin melihat datang tentara berpakaian putih dengan kuda putih dengan jumlah yang sangat besar. Tentara Hawazin ketakutan dan lari melihat hal ini. ALLAH campakkan rasa takut dalam hati mereka. Seratus orang ini akhirnya dapat menewaskan tentara Hawazin.
Singkat cerita 100 tentara ini Rasulullah perintahkan mengejar tentara Hawazin yang lari menuju Thaif dan meninggalkan ghanimah. Rasulullah dan tentara Islam mengepung Thaif selama 20 hari. Akhirnya karena belum waktunya Thaif jatuh ketangan Islam, tentara Islam kembali ke Hunain. Di Hunain Rasulullah menunggu 10 hari dengan harapan Hawazin akan masuk Islam atau setidaknya meminta kembali perempuan, anak, dan harta mereka. Namun Hawazin tidak datang. Akhirnya Rasulullah pun membagikan ghanimah.
Rasulullah memulai pemberian ghanimah kepada orang-orang yang baru masuk Islam karena mau menguatkan Islam mereka. Dalam pembagian ini Kaum Ansar tidak di berikan ghanimah oleh Rasulullah. Akhirnya salah seorang dari mereka menceritakan keadaan Ansar saat itu yang meresa disisihkan. Rasulullah pun mengumpulkan seluruh kaum anshar dalam suatu majelis yang dihadiri oleh kaum anshar saja.
Rasulullah berkata kepada mereka, bukankah aku datang kepada kamu ketika kamu dalam kesesatan dan ALLAH memberi petunjuk kepada kamu. Bukankan aku datang kepada kamu ketika kamu miskin kemudian ALLAH mengkayakan kamu. Bukankah aku datang kepada kamu dalam keadaan kamu berpecah belah sehingga ALLAH satukan kamu. Bukankah aku datang kepada kamu ketika kamu dikalahkan sehingga ALLAH memenangkan kamu. Setiap pertanyaan Rasulullah dijawab oleh para Anshar, daripada ALLAH dan Rasulnya lah segala jasa dan pemberian. Kemudian Rasulullah SAW berkata, kalau kamu mau berkata kamu juga dapat berkata, dan kamu benar dalam perkataan kamu ini. Kamu telah datang kepada kami saat miskin, kami kayakan kamu. Kamu datang diburu kamilah yang mempertahankan kamu. Setiap yang Rasulullah SaW sebut mereka hanya mampu mengulang-ulang, daripada ALLAH dan Rasulnya lah segala jasa dan pemberian.
Rasulullah SAW mengingatkan mereka apa yang telah mereka perolehi dari Rasulullah SAW dan begitu juga Rasulullah SW sebut kepada mereka apa yang telah Rasulullah SAW perolehi dari mereka. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :
Kamu terasa dengan kamu dengan sedikit dunia yang aku berikan kepada orang lain untuk mengikat hati mereka kepada Islam sedangkan aku mempercayai kamu karena iman kamu.
Apakah kamu tidak redha, orang lain pulang membawa kambing dan unta tapi kamu pulang membawa Rasulullah SAW bersama kamu.
Mereka berkata, kami redha, kami redha wahai Rasulullah SAW sambil mereka menangis terharu.
Tidak ada perbandingan dalam hal ini. Orang lain pulang membawa kambing dan unta serta emas dan perak. Tetapi Kaum Anshar membawa Rasulullah bersama mereka. Rasulullah berdoa:
Ya ALLAH rahmatillah Ansar dan anak-anak Ansar dan cucu-cucu Ansar. Ya ALLAH musuhilah mereka yang memusuhi Ansar dan dukunglah mereka yang mendukung Ansar.
Begitulah kecintaan Rasulullah kepada Ansar. Para Ansar sangat gembira, bersyukur dan terharu dengan hal ini.
Itulah salah satu keutamaan kaum Anshar. Sekian terimakasih.

0 komentar: